Selamat datang di Blog PAY Putra Muhammadiyah Yogyakarta.
Terima kasih atas Kunjungannya, kirim pesan anda di kotak Message.

PAY Putra Muhammadiyah Yogyakarta

Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta merupakan panti asuhan tertua di Indonesia yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan.

Monumen Gempa di PAY Putra Muhammadiyah YK

Gempa yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 merupakan kejadian yang sangat bersejarah, dan monumen inilah salah satu saksinya.

Asrama Utama Santri

Asrama utama santri merupakan bantuan dari Muslim Aid pasca Gempa Jogja tahun 2006 silam.

Pondok Pesantren

Di PAY Putra Muhammadiyah Yogyakarta, juga terdapat lembaga pendidikan yaitu Pondok Pesantren Darussalam Yogyakarta.

Masjid Hayya'Alashsholah

Masjid Hayya'Alashsholah merupakan tempat yang dijadikan sebagai pusat dalam melaksanakan Ibadah Kepada Allah SWT.

Prestasi

Berbagai Prestasi dan kejuaraan diperoleh oleh santri-santri PAY Putra Muhammadiyah diberbagai jenis kejuaraan.

Resepsi Pernikahan

Resepsi Pernikahan Hanung Bramantyo dengan Zaskia Adya Mecca yang dilaksanakan di Kompleks PAY Putra Muhammadiyah.

OSDA

OSDA (Organisasi Santri Darussalam) merupakan organisasi yang ada di PAY Putra Muhammadiyah yang menjadi pembelajaran bagi santri.

Tim Footsal

Tim Footsal pada saat Liburan Semester yang diadakan di pantai Ngobaran Gunungkidul.

Pelepasan Santri

Pelepasan Santri Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta.

Idul Adha

Perayaan Hari Raya Idul Adha (Idul Qurban) di kompleks Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta.

Syawalan

Syawalan Keluarga Besar Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta yang merupakan agenda tahunan.

Jumat, 24 Juli 2009

Penerimaan Anak asuh Baru

PANTI ASUHAN YATIM PUTRA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


Syarat-Syarat Penerimaan Anak Asuh Baru :
  1. Anak didik harus dikirim oleh organisasi setempat diutamakan dari Yayasan Muhammadiyah cabang dimana ia tinggal.
  2. Surat keterangan dari pemerintah setempat yang menyatakan bahwa anak asuh yang bersangkutan benar-benar anak yatim/yatim piatu dari keluarga tidak mampu.
  3. Anak didik yang masih dalam usia Sekolah Dasar dan sudah mampu mengurus dirinya sendiri (minim kelas tiga SD).
  4. Akte kelahiran atau surat kenal lahir dari pemerintah setempat.
  5. Surat kematian ayah dan atau ibu dari pemerintahan setempat/ Kepala Desa dimana ia bertempat tinggal.
  6. Surat keterangan dokter yang menyatakan sehat jasmani dan rohani (termasuk Golongan Darah).
  7. Surat keterangan dari sekolah guna kelanjutan belajarnya, seperti STTB, NEM, Raport, Surat Pindah dari Sekolah dan surat kelakuan baik dari Kantor Polisi maupun sekolah.
  8. Pas foto hitam putih ukuran 3 x 4 serta 4 x 6 masing-masing 3 buah dilengkapi dengan negatif film/klise.
  9. Mengisi blangko pendaftaran yang telah disediakan.
  10. Foto Copy Kartu Keluarga.
  11. Semua berkas dimasukkan dalam stop map warna merah dan diserahkan ke Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta maksimal satu minggu sebelum anak dinyatakan diteriima sebagai anak asuh.

Sabtu, 18 Juli 2009

Visi dan Misi

PANTI ASUHAN YATIM PUTRA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


VISI
Menjadikan Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta sebagai lembaga Sosial, Pendidikan dan Keagamaan yang mencetak kader-kader Muhammadiyah yang terampil, mandiri, dan berakhlak mulia.


MISI
a. Memberikan pendidikan formal minimal lulus SLTA sesuai dengan bakat dan minat anak asuh.
b. Memberikan pendidikan keagamaan dan budi pekerti yang profesional.
c. Memberikan pendidikan keterampilan dan kemandirian sesuai dengan bakat, kemauan, minat anak serta tuntutan perkembangan jaman.

Sejarah Singkat

PANTI ASUHAN YATIM PUTRA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah Yogyakarta merupakan Panti Asuhan tertua di Indonesia. Kelahiran Panti ini diawali dengan gencarnya dakwah yang dilancarkan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1917 mengenai pentingnya memperhatikan dan menyantuni anak-anak yatim serta fakir miskin dan anak-anak terlantar. Hal ini sangat penting dengan ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an surat Al Maun. Usaha inilah yang dapat membangkitkan semangat dan kesadaran umat Islam untuk lebih memperhatikan nasib anak-anak Yatim. Hampir setiap hari umat Islam yang berkecukupan berbondong-bondong menuju alun-alun kota kerajaan untuk menyisihkan sebagian harta bendanya guna memberikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin yang telah dikumpulkan disana.

Pada tahun 1918 lahirlah organisasi otonom Muhammadiyah yang diberi nama Pembina Kesejahteraan Umat (PKU). Organisasi inilah yang merealisasikan bentuk kegiatan penyantunan anak yatim ini menjadi suatu wadah yang terorganisasi Yaitu : Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Yogyakarta yang secara resmi didirikan pada tahun 1912. Pada awalnya Panti Asuhan ini belum dipisahkan antara anak asuh laki-laki dengan anak asuh perempuan. Baru pada tahun 1928 hingga sekarang dibagi menjadi dua, yaitu Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta dan Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Yogyakarta.

Minggu, 12 Juli 2009

Tentang Muhammadiyah



Muhammadiyah didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan (khatib mesjid Kesultanan Yogyakarta dengan gelar “Ketib Amin”) pada Hari Tarwiyah, Senin Legi, tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau tanggal 8 Besar/Rayagung Tahun Jimakir 1842, yang bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah.

Persyarikatan Muhammadiyah merupakan realisasi firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 104: “Hendaklah ada dari kalanganmu suatu kelompok” (waltakun minkum ummah) yang berfungsi ganda, yaitu “mengajak kepada kebaikan” (yad`uuna ila l-khair) sebagai fungsi eksternal, serta “memerintahkan yang ma`ruf dan mencegah yang mungkar” (ya’muruuna bi l-ma`ruuf wa yanhauna `ani l-munkar) sebagai fungsi internal.
Itulah sebabnya K.H. Ahmad Dahlan merumuskan dua butir tujuan Muhammadiyah:
(1) memadjoekan dan menggembirakan peladjaran dan pengadjaran agama Islam;
(2) memadjoekan dan menggembirakan hidoep sepandjang kemaoean agama Islam dalam kalangan sekoetoe-sekoetoenja.
Sesudah masa kemerdekaan, tujuan Muhammadiyah diformulasikan menjadi “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More